Minggu, 26 April 2015

Contoh Makalah Ilmu Komunikasi



MAKALAH ILMU KOMUNIKASI
KOMPONEN KOMUNIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Komunikasi
Semester Dua Tahun 2014/2015
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sunfatayati, M.M.
LogoIAIT






Oleh:
Umar Zanky Dautsat
Muhammad Cecep Winarno

FAKULTAS DAKWAH
PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI
2015

                                     

                                                   KATA PENGANTAR


     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Komponen Komunikasi ” ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

        Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
         
1.      Tuhan Yang Maha Esa

           2.   Ibu Dra. Hj. Sunfatayati, M.M. selaku dosen mata kuliah ilmu Komunikasi               
         
      Selanjutnya kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

     Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kebaikan makalah ini.


       
                                                                                                            Penyusun









                                                                                          

                                                                                              BAB  I

                                                                                   PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

     Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan  pribadi diri sendiri dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya. Maka dari itu, komunikasi memegang peranan yang sangat besar terhadap kehidupan sosial seseorang.
    
    Komunikasi terbagi ke dalam beberapa bagian, yakni ada komunikasi intrapesona, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Namun, di sini hanya akan dibahas mengenai Komponen Komunikasi

Komponen-komponen komunikasi terdiri dari sumber, komunikator,pesan,channel(saluran),komunikan dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga,            personal dan nonlembaga/nonpersonal. Komunikator (pengiriman pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya. Dijelaskan pula factor – factor yang harus diperhatikan komunikator.pesanmempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam mempengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikasi.
Perkembangan komunikasi menberi dampak social terhadap masyarakat. Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada.perubahan  ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.


B.Tujuan

1.      Pengertian Komunikasi
2.      Mengetahui komponen-komponen komunikasi
3.      Pola Komunikasi










BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communisDalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
  1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
  2. Pesan (mengatakan apa?)
  3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
  4. Komunikan (kepada siapa?)
  5. Efek (dengan dampak/efek apa?).


Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain
-lain.








                                  Komponen dalam Komunikasi Massa

Komponen-komponen dalam komunikasi massa antara lain :

1.     Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah informasi yang disampaikan. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.

2.     Isi pesan
Menurut Ray Eldon Hiebert dkk, isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam 6 kategori, yaitu:

             a. Berita dan informasi  

             b. Analisis dan interpretasi

             c. Pendidikan dan sosialisasi

             d. Hubungan masyarkat dan persuasi

             e. Iklan dan bentuk penjualan lain

             f. Hiburan

3.     Audience/komunikan

         Ialah penerima pesan/informasi yang disampaikan oleh komunikator. Menurut Hiebert dkk, audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya memiliki 5 karakteristik:

a.       Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk  berbagi pengalaman-pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka.
b.      Audience cenderung besar. Besar di sini maksudnya tersebar ke  berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
c.       Audience cenderung heterogen, berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial.
d.      Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.
e.       Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator.



4.     Umpan balik
Pada komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tertunda (delayed ), artinya komunikan tidak dapat secara langsung memberikan respon terhadap pesan yang telah diterimanya dari komunikator (media).

5.     Gangguan
Gangguan ada 2, yaitu:

a.       Gangguan saluran. Gangguan dalam saluran komunikasi massa  biasanya selalu ada, yang  berupa kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari bahan bacaan (media komunikasi). Untuk mengatasi gangguan saluran tersebut ada  beberapa solusi, misalnya dengan pengulangan acara yang disajikan, ataupun dengan mempertajam saluran komunikasi massa.

b.       Gangguan semantik, yaitu gangguan yang berhubungan dengan  bahasa. Bisa dikatakan, gangguan semantik adalah gangguan dalam  proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima  pesan itu sendiri.

6.     Gatekeeper
             John R. Bittner (1996) mengistilahkan  gatekeeper  sebagai “individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”. Jika diperluas maknanya, yang disebut gatekeeper  adalah orang yang berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video tape, compact disk  , dan buku. Yang disebut  gatekeeper  antara lain reporter, editor berita, bahkan editor film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan.
 
7.     Pengatur
 Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur yang dimaksud tidak berasal dari suatu media massa tertentu, tetapi dari luar media. Pengatur tersebut antara lain pengadilan,  pemerintah, konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan, termasuk narasumber, dan  pengiklan.



8.     Filter

Informasi yang diterima oleh komunikan kemudian ditanggapi sesuai dengan filter yang ada pada komunikan. Filter yang dimaksud bisa  berdasarkan fisik, psikologis, maupun budaya yang berkaitan dengan informasi.

 Sebagai contoh, ada dua orang wanita, Yeni dan Irma. Keduanya merupakan seorang mahasiswa di kota Yogyakarta dan tinggal dalam satu kos. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Yeni adalah mahasiswa yang mengalami trauma karena pernah diperkosa, sedangkan Irma tidak pernah diperkosa. Pada suatu hari, keduanya melihat acara (tayangan kriminalitas) yang menayangkan acara perilaku kekerasan terhadap seorang wanita (pemerkosaaan). Keduanya pun merespons secara berbeda. Yeni terlihat lebih emosional, sedangkan Irma  biasa saja. Kedua orang tersebut berbeda dalam merespons tayangan tersebut, karena mempunyai filter psikologis yang berbeda yang dipengaruhi oleh peristiwa yang pernah dialaminya.























Pola Komunikasi

Menurut Purwanto (2002), “secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel).
Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
1)      Komunikasi dari atas ke bawah
 Dan sebagainya.kepada bawahan atau pengikut. Aliran komunikasi ini umumnya terkait dengan tanggung jawab pimpinan dalam organisasi.
2)      Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja, penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3)      Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian lain yang sederajat.
4)      Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level organisasi yang berbeda). Biasanya, komunikasi ini terjadi pada organisasi yang berskala besar.













                                                   BAB III
                                                 PENUTUP

Kesimpulan
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Komponen – komponen dalam komunikasi meliputi sebagai berikut :
1.      Pengirim pesan
2.      Pesan / isi pesan
3.      Saluran
4.      Penerima pesan
5.      Balikan




















                                    Daftar pustaka
  1. Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
  2. Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
  3. Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.
  4. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
  5. Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
  6. Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka. Wiryanto, 2005,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Banner iklan disini